Advertisement
Advertisement

AYAHKU, PEMODALKU!
Jiaaah kayak judul sinetron, tapi kalau mau bisnis dimodali orang tua itu uenaaak tenan! Gak semua orang seberuntung kamu, mereka harus pontang-panting cari modal, pinjam sana-sini, bahkan buanyak yang terjerat riba. Naaah kalau pemodalnya orang tua sendiri terus bagaimana?

Yang jelas BERSYUKUR!
Lalu perjelas akadnya seperti apa

JIKA HIBAH
Maka kamu tidak perlu mengembalikan modal tersebut. Misal ayahmu bilang: “Le, Thole.. ini bapak berikan modal untukmu 100 juta, kamu bikin usaha sendiri, toko di barat desa sana. Kamu tekuni ya, jadikan modal untukmu mencari rezeki bersama istrimu..”
Naah jelas itu, berarti itu dana memang diberikan orang tua sebagai bentuk hadiah dan tanggungjawab dari orang tua.
Tugasmu? Ya kelola toko itu dengan baik dan sungguh-sungguh, ayahmu bakal bahagia jika toko itu ramai dan bisa jadi jalan nafkahmu. Beliau dah dapet pahala luar biasa.

JIKA SEBAGAI INVESTOR
Bapakmu berniat membantumu dan mengajarkan cara berbisnis, beliau akan ngomong: “Nduk.. bapak berikan modal 100 juta untukmu, ini tidak gratis agar engkau belajar tanggungjawab. Berikan bapak saham 40% dari usaha ini, engkau 60%. Jalankan dengan sungguh-sungguh, setiap bulan berapapun keuntunganmu maka kita bagi dua 60:40, jika dalam satu bulan engkau rugi, maka tidak ada yang dibagi. Teruslah jualan agar bulan depan kita dapat untung..”

Paham ya, mana yang hibah mana yang investor? Dan sebagai anak ya haruss tanggungjawab dengan komitmen ini, gak boleh main-main, gak boleh asal jalan, dan jangan sampai gak amanah malah duitnya buat foya-foya hoho! Durhaka kuadrat wis! Hehe..

Tentu dirimu akan sangat bahagia jika bisnis ini akan terus berjalan selamanya, orang tua gak akan mikir duit lagi. Mudah bagi bapakmu akan bicara begini: “Nduk, usaha makin besar dan ramai, bapak ingin merubah akadnya.. dari 40% saham bapak dibagi 2: yang 20% berikan pada ibumu setiap bulan, yang 20% rutin sedekahkan kepada panti asuhan dan duafa. Semoga jadi tabungan bapak di akherat nanti..” mewek itu kamu pasti mendengarnya.

Bisnis apapun itu niatnya harus luruuuss, harus penuh kebaikan. Dan apa yang ditanam saat ini, pasti dia panennya juga dari jenis yang sama.

“In aḥsantum aḥsantum lianfusikum, wa in asatum fa lahā.”
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.
(QS Al-Isra’ : 7)

Sudah siap berbuat baik terusss sejak saat ini?

sumber : @Saptuari