Advertisement
Advertisement

Untuk menjadi Social Media Specialist saat ini mudah, karena saya melihat cukup banyak yang berasal dari berbagai latar belakang. Tapi menurut saya, bukan berarti peran ini bisa dimiliki secara asal-asalan. Karena tetap perlu ada suatu kualifikasi khusus agar Social Media Specialist bisa benar-benar punya dampak bagi perusahaan, bisnis, atau brand.

Apabila kita melihat di Linkedin atau mungkin di portal lowongan kerja dari Social Media Specialist ini, maka kamu akan melihat kualifikasi yang beraneka ragam. Tapi menurut saya berikut adalah kualifikasi inti dan yang cukup penting diantaranya :

1.Basic Marketing. Basic marketing bisa sesimpel funnelling, STP (Segmenting Targeting Positioning), dan lainnya. Bahkan mengenal audiens juga termasuk.

2.Social Media Savvy. Hal ini juga penting karena baik tren, fitur, algoritma, kondisi, dan suasana dari sosial media selalu berganti. Dulu siapa sangka Instagram akan ada fitur IGTV, tapi sekarang malah menonjolkan Reels. Atau Tiktok dengan search engine-nya.

3.Kerjasama tim. Penting untuk memiliki kerjasama tim antar departemen. Contoh divisi HR biasanya perlu employee branding. Atau mungkin divisi produk melakukan interaksi untuk uji pasar melalui audiens sosial media, atau jajaran manajemen untuk melakukan aksi sosial media tertentu.

4.Komunikasi handal. Komunikasi diperlukan untuk menyampaikan hasil performa sosial media dengan stakeholder ataupun komunikasi dalam konteks untuk koordinasi. Komunikasi adalah soal mendengar dengan aktif dan memahami. Selain itu juga apa yang dititipkan stakeholder bisa tersampaikan dengan baik kepada audiens sosial media.

5.Basic tools skill. Banyak tools yang diperlukan untuk menunjang aktivitas sosial media seperti Google Spreadsheet, Google Slide, Google Docs, Trello, dan lain sebagainya.

6. Manajemen waktu adalah mutlak. Manajemen waktu yang buruk, seperti salah memprioritaskan sesuatu, bisa punya efek domino yang fatal. Sebagai Social Media Specialist wajib terbiasa menggunakan Google Calendar, Any Do, Notion, atau aplikasi manajemen waktu lainnya.

7.Membaca dan menginterpretasi data. Banyak konten yang kita kira akan naik ternyata secara data malah turun. Tidak hanya membaca data saja tetapi juga mampu menginterpretasikan dengan baik. Contoh : Turunnya Watched Full Time Percentage pada video Tiktok kemarin sebesar 25%, seperti apa Anda menginterpretasikannya?

Oh iya, kalau Anda mau memulai melamar pekerjaan Social Media Specialist, saya sarankan pakai Epicareer. Epicareer akan memberikan rekomendasi lowongan kerja yang paling sesuai dengan CV Anda, mudah dan gratis. Hanya dalam 1 menit akan dapat rekomendasi pekerjaan. Selain itu endapatkan rekomendasi Pekerjaan dari perusahan dalam maupun luar negeri, serta rekomendasi Pekerjaan dengan Full Time Remote di seluruh Dunia.

source : https://www.linkedin.com/in/keanshihab